6:17 PM
For Readers
All England, Wimbledon, Inggris adalah arena bergengsi bagi atlet bulu tangkis, Ada beberapa nama pebulutangkis dari Indonesia yang mengukir nama emas di arena tersebut seperti Tan Joe Hok, Fery Sonneville, Rudy Hartono, Chun Chun, Johan Wahyudi, Ade Chandra, Liem Swie King, Kristian Hadinata dan Icuk Sugiarto. Dari nama-nama tersebut yang paling me-legenda adalah Rudi Hartono, 8 kali menjadi juara tunggal putra dan sampai saat ini belum ada yang menyerupai rekornya.
Rudi Hartono memang sangat disiplin, dan tidak pernah mengecewakan pelatih-pelatihnya, seperti almarhum Irsan dan Tahir Djide.
Pada suatu kejuaraan All England, Rudy Hartono berhadapan dengan Sture Johnson, juara Eropa asal Swedia, situasi benar-benar kritis, pada set pertama Sture Johnson unggul 15-4 dan set kedua ia sudah unggul 14 – 0. Semua pendengar RRI dan pemirsa TVRI benar-benar terhenyak, satu angka lagi tamatlah Rudy Hartono.
Alhamdulillah, teriak penyiar RRI, Shutelcock berpindah ke tangan Rudy. “Aku ingin satu angka saja” kata Rudy ketika memulai service, ternyata 1 – 14. “Aku ingin satu angka lagi”, dan terjadilah 2-14.
Akhirnya 14 – 14 dan Rudy mengakhiri set kedua dengan 17 – 14. Sture Johnson benar-benar heran, penonton Indonesia riuh rendah.
Set ketiga, Rudy lagi-lagi menyatakan, “Aku ingin satu angka lagi….Aku ingin satu angka lagi”. Dan set ketiga berakhir dengan 15 – 0 untuk Rudy Hartono. Ia pun maju ke final melawan finalis dari Denmark, Spend Pr Punch Gunalan berkomentar : “Jika melawan Rudy, sebelum tercapai angka 15, belum menang”.
Dari cerita banyak pelajaran yang kita bisa petik, salah satu di antaranya. Semangat pantang menyerah adalah sesuatu yang sangat penting. Lihat saja di situasi yang sulit dan bisa dibilang sangat mustahil Rudy Hartono untuk meraih kemengan, tapi dengan semangat pantang menyerah Rudy bisa membalikan keadaan. Semoga tulisan ini bisa memotivasi kita untuk tetap selalu semangat pantang menyerah dalam keadaan apa pun, ingat nothing is imposible, teruslah berusaha.
Rudi Hartono memang sangat disiplin, dan tidak pernah mengecewakan pelatih-pelatihnya, seperti almarhum Irsan dan Tahir Djide.
Pada suatu kejuaraan All England, Rudy Hartono berhadapan dengan Sture Johnson, juara Eropa asal Swedia, situasi benar-benar kritis, pada set pertama Sture Johnson unggul 15-4 dan set kedua ia sudah unggul 14 – 0. Semua pendengar RRI dan pemirsa TVRI benar-benar terhenyak, satu angka lagi tamatlah Rudy Hartono.
Alhamdulillah, teriak penyiar RRI, Shutelcock berpindah ke tangan Rudy. “Aku ingin satu angka saja” kata Rudy ketika memulai service, ternyata 1 – 14. “Aku ingin satu angka lagi”, dan terjadilah 2-14.
Akhirnya 14 – 14 dan Rudy mengakhiri set kedua dengan 17 – 14. Sture Johnson benar-benar heran, penonton Indonesia riuh rendah.
Set ketiga, Rudy lagi-lagi menyatakan, “Aku ingin satu angka lagi….Aku ingin satu angka lagi”. Dan set ketiga berakhir dengan 15 – 0 untuk Rudy Hartono. Ia pun maju ke final melawan finalis dari Denmark, Spend Pr Punch Gunalan berkomentar : “Jika melawan Rudy, sebelum tercapai angka 15, belum menang”.
Dari cerita banyak pelajaran yang kita bisa petik, salah satu di antaranya. Semangat pantang menyerah adalah sesuatu yang sangat penting. Lihat saja di situasi yang sulit dan bisa dibilang sangat mustahil Rudy Hartono untuk meraih kemengan, tapi dengan semangat pantang menyerah Rudy bisa membalikan keadaan. Semoga tulisan ini bisa memotivasi kita untuk tetap selalu semangat pantang menyerah dalam keadaan apa pun, ingat nothing is imposible, teruslah berusaha.
Posted in: motivation story
0 komentar:
Post a Comment